Pro Kontra Iklan di Blog Pribadi

Last Updated on 1 year by Mas Herdi

Bisnis advertisement atau periklanan adalah bisnis yang menggiurkan, dan boleh dikata tidak akan pernah mati. Karena setiap saat selalu ada produk baru atau produk lama yang ingin dipasarkan, dan salah satu caranya adalah melalui iklan.

Dengan bergeraknya kita ke era digital dan modern, bisnis periklanan pun ikut bertransformasi. Menggunakan media-media digital, seperti aplikasi, website, video atau bahkan game sebagai media iklan. Walaupun mempunyai pemain yang besar, dan perputaran uang yang juga besar, ada banyak juga pihak yang tidak menyukai iklan ada di produk mereka, atau bahkan tidak setuju dengan bisnis iklan itu sendiri. Banyak diantaranya beralasan mengganggu privasi, membuat user experience menjadi jatuh, merusak UI dan sebagainya. Lantas bagaimana dengan iklan-iklan yang dipasang pada blog pribadi?

Commercialization Everywhere

Saya pernah membaca sebuah artikel tentang anti-ads campaign, sayang sudah lupa link-nya sehingga tidak bisa saya share. Namun ada satu kalimat yang masih saya ingat yaitu, “Ketika orang-orang bangun di pagi hari, mereka akan memikirkan tentang ‘aktivitas apa yang akan dilakukan pada hari itu, apa yang akan mereka makan di hari itu, tidak ada satupun yang memikirkan ‘iklan apa yang akan kulihat di hari ini?‘.”

Namun realitanya, iklan-iklan sungguh menjejali hidup kita, mulai dari menonton televisi, saat berjalan-jalan ke luar, billboard dimana-mana, saat pergi ke mall, restoran, public space, bahkan saat kita memandang ke layar smartphone kita, membuka aplikasi, atau membaca berita di internet, iklan seolah-olah terus menghantui kita kemanapun kita pergi. Termasuk ketika kalian membuka dan membaca-baca artikel di blog ini, welcome 😀 ads are everywhere in here.

Tidak heran bahwa orang-orang kemudian membenci iklan, iklan dianggap sebagai pengganggu, perusak privasi, pengalaman pengguna, dan banyak lagi. Aplikasi yang mengandung iklan lantas dianggap sebagai aplikasi murahan, adware, atau bloatware. Pengembang-pengembang populer (WhatsApp, Path) pun rela menghilangkan iklan pada aplikasi-aplikasi buatan mereka demi kenyamanan pengguna. Website-website menata layoutnya sedemikian rupa sehingga iklan tidak mengganggu kenyamanan pengunjung situ. Namun ketika kita membuat produk, atau jasa, yang memungkinkan orang lain untuk memakainya, ada satu pertanyaan dasar yang harus dijawab :

How Do We Get The Money?

Bagi pengembang-pengembang besar, banyak cara untuk memoneytize konten atau aplikasi mereka. Facebook, Twitter, dan tumblr menggunakan sponsored/promoted content, yang pada dasarnya sama saja tetap iklan. Di Path ada Path premium, dan di WhatsApp penggunanya disuruh membayar iuran per tahun, walaupun biasanya tidak bayar pun tidak apa-apa. Dan aplikasi-aplikasi lainnya menggunakan dana dari investor atau donasi.

Namun bagaimana dengan blog pribadi? Walau sebenarnya ada ironi juga karena bahkan sampai ‘konten-konten yang sebenarnya privasi’, ujung-ujungnya dikomersialisasikan juga. Well, but still we need money. Saya butuh uang, untuk biaya mengoperasikan situs ini. Karena sayang sekali, banyak yang mengucapkan terima kasih atas tutorial-tutorial yang saya tulis, namun ucapan terima kasih, tidak bisa dipakai untuk perpanjang hosting dan domain 🙂

So… yeah. We left with 2 options. Di negara-negara maju, pemilik blog biasa memberikan tombol “Donate” dan orang-orang akan memberikan donasi ke situs itu lewat PayPal apabila merasa menemukan informasi yang berguna bagi mereka di sana. Namun mindset orang-orang di negara maju berbeda dengan di sini, di Indonesia. Di sana mereka peduli, mereka care, mereka mendukung hal-hal yang mereka sukai, sehingga mereka sukarela memberikan donasi. Kalian pikir, kenapa Wikipedia bisa bertahan sampai sekarang, yap, karena donasi. Namun di sini, disamping orang-orangnya kebanyakan hanya peduli dengan diri mereka sendiri, dan mindset gratisan (kenapa harus beli buku Android, toh di sini bisa baca-baca tutorial dengan gratis, plus bisa tanya gratisan lagi. 🙂 ), ada juga penghalang di sisi teknologi, seperti belum adanya sarana lokal untuk pooling donation dengan mudah seperti PayPal.

Bottom line, saya senang dengan ucapan-ucapan terimakasih yang kalian berikan, dan bahkan doa-doa yang kalian panjatkan. Saya juga berharap semoga semua kebaikan itu kembali kepada diri kalian. Namun sayangnya, untuk menjaga supaya situs ini tetap berjalan, dan juga supaya kalian tetap dapat mengakses informasi di sini tanpa kendala, saya butuh uang untuk membayar tagihan-tagihan dan biaya-biaya.

Karena itu, saya memasang iklan-iklan di sini, untuk menutup biaya tagihan tiap bulannya. Dan terima kasih, karena hasilnya lumayan. Setiap kali ada payment dari iklan, saya bisa menggunakannya untuk menjaga situs ini supaya tetap hidup selama 1 – 2 tahun ke depan. 🙂

Apabila barangkali ada donatur atau investor yang sudi memberikan sumbangan yang cukup tiap bulannya, itu akan sangat membantu untuk membuat situs ini bebas iklan 🙂 Feel free to contact me.

Karena itu dukunglah situs ini, dengan terus berkunjung ke sini, memberikan feedback, atau growing a community, dan, please, jangan menginstall AdBlock atau semacamnya. Terimakasih. 🙂





Download aplikasi kami di Google Play Store


Tutorial Menarik Lainnya :

2 Comments
  1. Gilang December 25, 2016
  2. WoKay_ January 27, 2017

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

TWOH&Co.