Last Updated on 3 months by Mas Herdi
Hari ini adalah hari dimana Google Analytics versi Universal Analytics dimatikan, atau bahasa tech-nya di-sunset. Melanjutkan dari postingan saya sebelumnya tentang migrasi ke GA4, Universal Analytics yang terakhir diupdate 12 tahun yang lalu tentunya membuat banyak user yang menggunakannya kalang kabut. Karena di saat mereka sudah nyaman dan comfortable dengan definisi GA UA, tiba-tiba diminta migrasi ke GA4 yang mempunyai definisi metrics, logika dan proses yang benar-benar berbeda. Hal ini tentunya adalah suatu tantangan yang lumayan berat.
Impact dari GA UA Sunset
Pertama-tama kita harus tahu terlebih dulu apa saja impact dari GA sunset ini, impact yang pasti adalah GA UI atau GA dashboard baik yang versi web maupun aplikasi tidak akan lagi bisa diakses. Namun apabila kalian sudah melakukan export GA data ke BigQuery, data kalian yang di BigQuery akan tetap aman. Selain itu ada beberapa key points juga yang perlu dipertimbangkan:
- Metric Definitions: Kalian musti mempelajari dan membiasakan diri kalian dengan definisi yang baru dari metrics seperti sessions, users, app/page views, purchases/conversions, dan critical metrics lainnya berdasarkan bisnis kalian. Definisi baru ini baik dari sisi tech implementation maupun dari sisi logic/calculations. Dan kalian juga musti melakukan adjustment baik di sisi implementasi maupun query supaya dashboard dan reporting kalian bisa terupdate dengan data terbaru dari GA4.
- Traffic Attribution and Marketing Channels: Jangan lupa untuk cek dan adjust traffic attributions dan marketing channel kalian, karena definisi session yang baru di GA4 pasti akan berpengaruh ke kalkulasi campaign channel kalian.
- Deprecated Metrics: Beberapa metrics seperti Bounce Rate akan dihilangkan. GA4 memberi metrics alternatif untuk beberapa metrics yang dihapus tersebut, namun untuk sisanya kalian harus menemukan metrics pengganti sendiri, atau bahkan melakukan perhitungan sendiri.
Menyambung GA4 data dengan GA UA data (historical data)
Data continuity sangatlah penting untuk berbagai macam alasan, salah satunya untuk kelangsungan bisnis, walaupun pada saat migrasi ke GA4 kita bisa running dua pipeline secara bersamaan (GA4 dan GAUA) supaya kita bisa membandingkan dan mem-benchmark data GA4 vs GA UA. Ke depannya pasti ada kebutuhan untuk menyambungkan antara GA UA data dan GA4 data ke dalam satu journey, untuk dianalisa. Proses penyambungan atau penggabungan data yang bisa saling berkaitan ini, saya namakan Data Stitching, jadi datanya tidak hanya dicampur saja tapi ada identifier yang bisa dipakai untuk menyambungkan ke historical data.
Cara menyambungkannya sendiri ada berbagai macam metode, biasanya tergantung metrics apa yang akan dipakai untuk menyambungkan, dan di level dimensi mana datanya mau disambungkan. Formula stitchingnya jadi fleksibel tergantung kebutuhan bisnis.
Untuk proses stitching-nya sendiri bisa dilakukan lewat dua cara, pre-processing atau post-processing.
Harapannya dengan mengikuti strategi-strategi di atas, pengguna GA UA dapat dengan mudah mengidentifikasi impact migrasi ke GA4 dan juga mempunyai bekal dalam apa-apa yang musti dihadapi ke depannya. Jika kalian pengguna GA4 saja, maka tidak akan butuh proses di atas karena tidak perlu migrasi. Semoga ini dapat membantu dan memberikan gambaran akan jadi seperti apa datanya nantinya, terlebih ketika kita perlu combine dengan historical data.
Sekian, silahkan bertanya atau tinggalkan komentar ya.