Last Updated on 3 months by Mas Herdi
Halo semuanya, jadi tulisan ini semata-mata hanya sekedar berbagi tentang bagaimana rasanya menjadi nasabah prioritas di salah satu bank Swasta, ya sebut saja dengan bank Permata. Karena kartu saya sebelumnya adalah Debit Permata Syariah, yang terikat dengan KPR saya yaitu KPR Syariah. Maka untuk naik level-nya juga menjadi nasabah Priority Syariah. Lantas apa bedanya nasabah Priority dengan Priority Syariah? Mari kita bahas di sini.
Nasabah Priority Syariah Bank Permata
Jadi tepatnya sekitar tahun lalu tabungan saya sudah mencapai syarat minimum untuk mengajukan keanggotaan nasabah Priority Syariah. Berhubung waktu itu masih single, masih belum ada tanggungan, cus lah saya langsung ke bank untuk mengajukan permohonan nasabah Permata Priority. Waktu itu karena dibantu oleh Relationship Manager saya, akhirnya tidak perlu waktu lama langsung jadi deh, Alhamdulillah status saya naik menjadi Nasabah Priority dan saya pun mendapatkan kartu debit baru untuk Priority Syariah.
Setelah ngobrol-ngobrol, syarat menjadi nasabah prioritas di bank Permata adalah:
- Memiliki tabungan / deposito akumulasi total sebesar 500.000.000 (minimal) dalam sebulan terakhir
- Memiliki kredit KPR sebesar minimal 2 Milyar rupiah
- Memiliki pinjaman minimal 10 Milyar rupiah, dan cicilannyalancar (bayar tepat waktu, tidak macet, dsb)
- Syarat lainnya yang bisa dilihat di website Permata Syariah langsung
Untuk syarat no. 2 saya cukup dibuat bingung, jadi saya tanya semisal hutang KPR-nya berkurang menjadi 1 Milyar, atau menjadi 1.9 Milyar, apakah akan tetap menjadi Nasabah Prioritas?
Jawabannya ternyata tidak, untuk tetap menjadi nasabah prioritas Permata jumlah hutang KPR yang dipunyai harus selalu diatas 2 Milyar. Wah musti ngutang terus dong pikir saya.
Untuk fasilitas dari Permata Priority Syariah ini sebagian besar sama seperti Priority bank-bank lainnya. Seperti:
- Antar jemput ke Bandara (fasilitas Lounge Priority sepertinya ditiadakan, mengingat kayaknya jarang yang pakai. Kalaupun ada isinya tidak maksimal seperti minuman hanya Aqua air kemasan dan semacamnya
- Bebas antri ketika ke Bank
- Akses ke Priority Lounge di cabang Bank Permata manapun
- Diskon dan promo, termasuk air miles
- Brankas gratis (nah ini fasilitas yang menarik karena mungkin di bank lain tidak ada, tapi ketika saya mau mencoba, ternyata Brankasnya habis dan harus indent dulu. Hmmm, mungkin mereka memprioritaskan nasabah yang membayar sewa brankas)
- Dan fasilitas-fasilitas lainnya yang ada di website Permata Priority
Ternyata walaupun nasabah Priority Syariah, fasilitasnya tidak berbeda dengan nasabah Priority pada umumnya. Saya pikir dengan embel-embel syariah ada fasilitas seperti tabungan Umrah atau tabungan Haji. Haji dipercepat dan semacamnya. Atau spesial promo untuk membeli hewan Qurban. Fasilitas untuk menghitung dan membayar zakat. Namun ternyata tidak ada fasilitas seperti itu. Lantas saya tidak tahu apa yang membedakan Nasabah Priority biasa dengan Nasabah Priority Syariah? Selain rekening tabungannya yang tidak dikenai bunga (ini mah menguntungkan Permata).
Saya menjadi nasabah Prioritas Syariah Permata hanya sekitar 3 bulanan, dikarenakan ada kebutuhan yang lumayan butuh dana tidak sedikit, yaitu kebutuhan menikah hehe. Kenapa musti diturunkan status nasabah Prioritasnya? Karena jika tidak begitu jumlah saldo di rekening menjadi kurang dari 500juta, akan dikenakan denda per bulan. Saya lupa dendanya berapa yang pasti lumayan sekitar 500ribuan.
Alasan lainnya saya tidak begitu menemukan benefit yang berarti saat menjadi nasabah Priority Syariah, karena minimnya atau hampir tidak adanya fasilitas-fasilitas yang berhubungan dengan syariah itu sendiri. Kecuali kalian termasuk typical finance guy atau eksekutif muda yang sering bolak balik ke bandara. Fasilitasnya juga akan tidak begitu terpakai, zaman sekarang siapa yang masih ke kantor cabang Bank secara fisik? Semua sudah bisa dilakukan lewat aplikasi online. Sehingga status nasabah prioritas ini hanyalah menjadi gaya-gayaan saja, numpang pamer ketika membayar makan bareng teman-teman.
Itulah sedikit pengalaman yang bisa saya ceritakan, mungkin karena saya hanya sebentar menjadi nasabah prioritas-nya. Bagaimana dengan kalian? Apakah kalian pernah atau tertarik menjadi nasabah prioritas? Silahkan tulis di kolom komentar ya!